Google Gemini: Menghidupkan Kisah Kehidupan Pengguna Melalui Teknologi AI

google gemini
google gemini

guard-privacy-and-online-security.com – Sebuah terobosan menarik datang dari tim di Google dengan proyek terbarunya yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dan data pengguna di perangkat seluler yakni google gemini. Proyek yang diberi nama Project Gemini ini bertujuan untuk menciptakan fitur yang dapat mengisahkan kehidupan pengguna berdasarkan berbagai data yang tersimpan di dalam ponsel, seperti foto, riwayat pencarian, dan lain-lain. Tim ini menggunakan large language model (LLM) yang mutakhir, yang dikenal sebagai Gemini, yang dikembangkan oleh Google.

Dalam presentasi mereka yang dilaporkan oleh CNBC pada Senin (11/12/2023), tim tersebut menjelaskan bagaimana teknologi ini akan mengumpulkan data dari ponsel pengguna untuk menemukan pola dalam foto, menganalisis riwayat pencarian, dan bahkan menciptakan chatbot yang mampu menjawab pertanyaan yang sebelumnya tidak dapat dijawab oleh AI. Presentasi tersebut menegaskan bahwa Project Gemini ditujukan untuk menjadi “Your Life Story Teller” atau “Pencerita Kisah Hidup Anda”.

Meskipun masih belum jelas dari mana data foto akan diambil untuk proyek ini, kemungkinan besar fitur ini akan terintegrasi dengan Google Photos atau produk Google lainnya. Mengingat bahwa Photos telah menyimpan lebih dari 4 triliun foto dan video dari 4 triliun pengguna hingga saat ini, ruang lingkup pengumpulan data potensial sangat luas.

Project Gemini hanyalah salah satu dari berbagai cara yang diusulkan oleh Google untuk memanfaatkan kecerdasan buatan mereka. Terutama setelah meluncurkan Gemini, model AI tercanggih mereka yang dalam beberapa pengujian telah melampaui kemampuan GPT-4 buatan OpenAI.

Rencananya, Google berencana untuk melisensikan Gemini kepada berbagai konsumen melalui Google Cloud, sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu keunggulan utama Gemini adalah kemampuannya untuk memproses dan memahami informasi di luar teks, seperti foto, video, dan audio.

Menurut tim yang mengusulkan Project Gemini, mereka telah menghabiskan berbulan-bulan untuk menentukan bahwa LLM adalah teknologi yang tepat untuk menceritakan kisah seseorang dari sudut pandang orang ketiga. Gemini dapat menentukan konteks menggunakan biografi, momen yang terjadi, dan faktor lainnya untuk memberikan deskripsi yang lebih dalam terhadap foto. Fitur ini tidak hanya menilai foto berdasarkan piksel, label, dan metadata, tetapi juga mampu mengidentifikasi momen penting dalam kehidupan pengguna, seperti masa kuliah, menjadi orang tua, atau tinggal di suatu daerah tertentu.

“Kami tidak dapat menjawab pertanyaan yang sulit atau menceritakan cerita yang menarik tanpa memiliki pandangan yang lebih luas terhadap kehidupan Anda,” tulis tim tersebut dalam deskripsi presentasinya.

Seorang juru bicara Google menyatakan, “Google Photos selalu menggunakan AI untuk membantu pengguna dalam mencari foto dan video mereka, dan kami sangat antusias melihat potensi LLM untuk membuka pengalaman yang lebih bermanfaat.” Namun, Google juga mengakui bahwa proyek ini masih dalam tahap awal pengembangan dan membutuhkan waktu untuk menentukan apakah proyek ini akan diterapkan secara luas kepada publik.

“Seperti biasa, saat kami memutuskan untuk meluncurkan fitur baru, kami akan meluangkan waktu yang diperlukan untuk memastikan bahwa fitur tersebut bermanfaat bagi pengguna dan dirancang dengan memperhatikan privasi dan keamanan mereka,” jelas juru bicara Google.

Dengan gabungan antara teknologi AI yang inovatif dan data pengguna, Project Gemini menjanjikan kemampuan yang menarik dalam menghidupkan kisah hidup pengguna melalui pemrosesan data yang cerdas. Meski masih dalam tahap pengembangan, proyek ini memberikan gambaran masa depan yang menarik tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman yang lebih personal dan bermakna bagi pengguna.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *